Mengenal Noken, Tas Unik Tradisional Papua yang Mendunia (2025)

Papua merupakan provinsi yang terletak di paling timur Indonesia dan terkenal dengan keanekaragaman adat, budaya, serta kekayaan alamnya yang melimpah ruah.

Tidak hanya itu saja, Papua juga terkenal akan berbagai macam kerajinan tangan yang selain unik juga mengandung makna filosofis didalamnya, seperti kain tenun, ukiran kayu, patung asmat, dan juga tas noken.

Tas noken memang sekilas penampilannya hanya seperti tas sulam pada umumnya. Namun siapa sangka kalau tas berbahan serat kayu dan batang anggrek ini ternyata juga memiliki makna filosofis lho!

Penasaran mengenai apa itu tas noken? Apa sajakah makna filosofis dibalik kerajinan tangan tanah Papua tersebut? Ayo kita simak bersama-sama.

Apa itu Tas Noken?

Tas noken merupakan sebuah tas berbahan anyaman serat kayu, dedaunan, dan kulit kayu yang biasa digunakan oleh masyarakat setempat untuk membawa hasil-hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan.

Selain itu, tas noken juga biasa digunakan untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar dan yang membuat tas noken ini unik adalah tas ini dipakainya bukan dengan cara di tenteng atau di gembol seperti tas pada umumnya, melainkan di taruh di atas kepala.

Keunikan dari cara membawa tas noken inilah yang membuat tas ini mendapat pengakuan dari UNESCO dan menjadi salah satu warisan budaya tak benda pada tanggal 4 Desember 2012, bahkan sampai ada yang namanya hari noken sedunia lho!

Mengapa Tas Noken disebut Warisan Budaya Takbenda?

Bagi Kawan yang merasa bingung “kenapa tas ini disebut tak benda? Kan ada wujudnya yang bisa diraba” Jawabanya adalah karena warisan budaya tak benda itu meliputi proses pembuatan, kreativitas, simbolisme, dan makna yang mencerminkan nilai-nilai kebudayaan tertentu.

Baca juga:Melodi Tanah Papua, Alat Musik Tradisional yang Merangkai Tradisi dan Alam

Tas noken sendiri kaya akan nilai-nilai kebudayaan serta makna filosofis didalamnya, bahkan tidak sembarang orang boleh membuat tas noken lho! Hanya kaum perempuan dari tanah Papua asli sajalah yang dapat membuatnya, itu pun dengan cara yang tidak mudah karena semuanya harus serba manual dilakukan dengan tangan.

Makna Filosofis dari Tas Noken

Selain kegunaannya untuk membawa hasil tani dan barang dagangan, tas noken juga merupakan simbol kehidupan baik, cinta damai, serta kesuburan bagi masyarakat Papua.

Seorang ibu dari tanah Papua selalu mengajari anak-anak perempuanya untuk dapat membuat noken mereka sendiri, hal ini juga mengajarkan nilai-nilai kemandirian kepada anak-anak perempuan Papua sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh nenek moyang mereka.

Tak hanya itu, tas noken juga menjadi lambang kedewasaan, karena perempuan Papua sudah diajarkan membuat tas noken sejak kecil, sehingga jika perempuan Papua belum mahir dalam membuat tas noken maka ia dianggap belum dewasa.

Kemahiran dalam membuat tas noken ini juga menjadi syarat boleh apa tidaknya seorang perempuan Papua untuk menikah lho!

Bagaimana Cara Pembuatan Tas Noken?

Proses pembuatan tas noken ini bisa dibilang cukup rumit karena pengrajin menggunakan cara yang manual dan membutuhkan keterampilan yang hebat. Langkah pertama adalah bahan kayu diolah lalu dikeringkan.

Setelah itu, dipilih seratnya dan dipintal seratnya menjadi benang atau tali. Pewarnaan tas noken diambil dari bahan-bahan yang alami.

Menurut laman cimahikota.go.id, untuk proses pembuatan tas noken yang kecil membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga minggu, sedangkan tas noken yang ukuran besar penyelesaiannya memaka waktu sekitar tiga minggu bahkan sampai tiga bulan.

Proses pembuatan tas noken, bisa kita lihat langsung di daerah Sauwadarek, Papua. Dengan harga tas yang bervariasi mulai dari Rp25.000,00-Rp50.000,00 per buah, tergantung jenis dan ukurannya.

Eksistensi Tas Noken di Era Sekarang Ini

Seiring berkembangnya zaman, tas noken beserta kebudayaan yang terkandung di dalamnya pun mulai tergerus, bahkan menurut laman ich.unesco.id, angka pengrajin tas noken semakin lama semakin berkurang yang diakibatkan oleh minimnya kesadaran masyarakat, serta pewarisan nilai-nilai budaya yang mulai melemah.

Selain itu, eksistensi tas noken juga disaingi oleh tas-tas berbahan sintetis buatan pabrik dengan warna, variasi, dan bentuknya yang beraneka ragam, berbeda dengan tas noken yang bahan-bahanya masih harus bersumber dari alam, inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan nilai luhur dari tas noken.

Sangat disayangkan bukan? Tas noken yang sejak zaman nenek moyang secara turun temurun diajarkan dari seorang ibu ke anak-anak perempuanya dan terus menerus di ajarkan ke generasi-generasi berikutnya kini mulai terancam hilang ditelan zaman.

Baca juga: Tradisi Nyete, Cara Orang Tulungagung Habiskan Ngopi Sambil Melukis

Terlebih lagi segala macam makna dan simbol filosofisnya yang tentu tidak akan kita dapati dari tas-tas produksi pabrik. Hal ini tentu menjadi panggilan bagi kita, masyarakat Indonesia untuk membuka mata kita lebih lebar lagi untuk lebih aware terhadap pelestarian budaya, khususnya di daerah-daerah pesisir seperti Papua.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

TAG: Kabar Baik Indonesia Good News From Indonesia Makin Tahu Indonesia Noken papua tas Kerajinan Tangan NTT

Mengenal Noken, Tas Unik Tradisional Papua yang Mendunia (2025)
Top Articles
Latest Posts
Recommended Articles
Article information

Author: Errol Quitzon

Last Updated:

Views: 5844

Rating: 4.9 / 5 (59 voted)

Reviews: 90% of readers found this page helpful

Author information

Name: Errol Quitzon

Birthday: 1993-04-02

Address: 70604 Haley Lane, Port Weldonside, TN 99233-0942

Phone: +9665282866296

Job: Product Retail Agent

Hobby: Computer programming, Horseback riding, Hooping, Dance, Ice skating, Backpacking, Rafting

Introduction: My name is Errol Quitzon, I am a fair, cute, fancy, clean, attractive, sparkling, kind person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.